Parameter Uji Kualitas Batubara
Baik buruknya suatu kualitas batubara ditentukan oleh penggunaan batubara itu sendiri. Batubara yang berkualitas baik untuk penggunaan tertentu, belum tentu baik pula untuk penggunaan yang lainnya, begitu juga sebaliknya. Parameter pengujian kualitas batubara dilakukan sesuai dengan keperluan penggunaan batubara. Parameter parameter tersebut antara lain:
Total Moisture
Tinggi Rendahnya Total Moisture akan tergantung pada:
-
Peringkat Batubara. Semakin tinggi peringkat suatu batubara semakin kecil porositas batubara tersebut atau semakin padat batubara tersebut. Dengan demikian akan semakin kecil juga moisture yang dapat diserap atau ditampung dalam pori batubara tersebut. Hal ini menyebabkan semakin kecil kandungan moisturenya khususnya inherent moisturenya.
-
Size Distribusi. Semakin kecil ukuran partikel batubara, maka semakin besar luas permukaanya. Hal ini menyebabkan akan semakiin tinggi surface-moisture nya. Pada nilai inherent moisture tetap, maka TM-nya akan naik yang diikarenakan naiknya surface moisture.
-
Kondisi Pada saat Sampling. Total Moisture dapat dipengaruhii oleh kondisi pada saat batubara tersebut di sampling. Yang termasuk dalam kondisii sampling adalah size distribusi sample batubara yang diambil terlalu besar atau terlalu kecil dan cuaca pada saat pengambilan sample.
Analisis Proximate
Analisis proximate dilakukan untuk menentukan jumlah Air Dried Moisture, dan Ash Content (kadar abu), Volatile Matter (zat terbang):
-
Moisture (kadar kelembaban). Hasil analisis untuk kelembaban terbagi menjadi free moisture (FM) dan inherent moisture (IM). Jumlah dari keduanya disebut dengan total moisture (TM). Kadar kelembaban mempengaruhi jumlah pemakaian udara primernya. Batubara berkadar kelembaban tinggi akan membutuhkan udara primer lebih banyak untuk mengeringkan batubara tersebut pada suhu yang ditetapkan oleh output pulverizer.
-
Ash Content (kadar abu). Batubara sebenarnya tidak mengandung abu, melainkan mengandung mineral matter. Namun sebagian mineral matter dianalisa dan dinyatakan sebagai kadar Abu atau Ash Content. Mineral Matter atau ash dalam batubara terdiri dari inherent dan extarneous. Inherent Ash ada dalam batubara sejak pada masa pembentukan batubara dan keberadaan dalam batubara terikat secara kimia dalam struktur molekul batubara Sedangkan Extraneous Ash, berasal dari dilusi atau sumber abu lainnya yang berasal dari luar batubara.
-
Volatile Matter (Zat Terbang). Volatile matter/ zat terbang, adalah bagian organik batubara yang menguap ketika dipanaskan pada temperature tertentu. Kadar Volatile Matter dalam batubara ditentukan oleh peringkat batubara. Semakin tinggi peringkat suatu batubara akan semakin rendah kadar volatile matternya. Volatile matter dalam batubara dapat ijadikan sebagai indikasi reaktifitas batubara pada saat dibakar.
Analisis ultimate
Analisis ultimate dilakukan untuk menentukan jumlah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), belerang (S). Analisis ultimat digunakan untuk mempermudah penentuan reaksi yang terjadi dan penghitungan neraca panas (heat balance).
Total Sulfur
Sulfur dalam batubara thermal maupun metalurgi tidak dinginkan, karena Sulfur dapat mempengaruhi sifat-sifat pembakaran yang dapat menyebabkan slagging maupun mempengaruhi kualitas product dari besi baja. Selain itu dapat berpengaruh terhadap lingkungan karena emisi sulfur dapat menyebabkan hujan asam. Oleh karena itu dalam komersial, Sulfur dijadikan batasan garansi kualitas, bahkan dijadikan sebagai rejection limit. Namun demikian dalam beberapa utilisasi batubara, Sulfur tidak menyebabkan masalah bahkan sulfur membantu performance dari utilisasi tersebut. Utilisasi tersebut misalnya pada proses pengolahan Nikel seperti di PT. INCO. Dan juga pada proses Coal Liquefaction (Pencairan Batubara).
Calorific Value
Adalah nilai energi yang dapat dihasilkan dari pembakaran batubara. Nilai kalori batubara dapat dinyatakan dalam satuan: MJ/Kg, Kcal/kg, BTU/lb. Nilai kalori tersebut dapat dinyatakan dalam Gross dan Net. Nilai Kalori Batubara bergantung pada peringkat batubara. Semakin tinggi peringkat batubara, semakin tinggi nilai kalorinya. pada batubara yang sama Nilai kalori dapat dipengaruhi oleh moisture dan juga Abu. Semakin tinggi moisture atau abu, semakin kecil nilai kalorinya.
Hardgrove Grindability Index (HGI)
HGI adalah salah satu sifat fisik dari batubara yang menyatakan kemudahan batubara untuk di pulverize sampai ukuran 200 mesh atau 75 micro. Nilai HGI dari suatu batubara, ditentukan oleh organic batubara seperti jenis maceral dan lain-lain. Secara umum semakin tinggi peringkat batubara, maka semakin rendah HGI nya. Namun hal ini tidak terjadi pada bituminous yang memiliki sifat cooking. Dimana untuk jenis batubara ini HGInya tinggi sekali, bahkan bisa mencapai lebih dari 100. Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh dilusi abu dari penambangan. Secara umum penambahan abu dilusi apat menaikan nilai HGI. Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh kandungan moisture.