Preparasi Sampel Batu Bara untuk Uji Kualitas Yang Representatif
Kualitas batu bara ditentukan berdasarkan beberapa parameter yang diuji melalui analisis laboratorium seperti gross calorivic value, volatile matter, total sulfur, moisture, dll. Batu bara yang digunakan sebagai sampel di laboratorium harus representatif dan ukurannya sesuai dengan persyaratan sampel pada metode standar uji yang digunakan. Maka dari itu, teknik preparasi sampel batu bara diperlukan agar diperoleh sampel dengan ukuran yang sesuai.
ASTM D2013 umum dijadikan acuan sebagai standar metode dalam preparasi batu bara sebagai sampel dalam laboratorium uji. Berikut ini beberapa alat yang dapat digunakan untuk preparasi sampel batu bara diantaranya:
- Jaw Crusher
- Hammer Mill
- Pulverizer
- Raymond Mill
- Rotary Sample Divider
- Sieves Shaker
- Drying Oven
Hal-Hal Penting Sebelum Analisis Batu Bara di Laboratorium
Ada beberapa hal penting yang diperlukan sebelum dilakukannya analisis batu bara di laboratorium agar hasil analisisnya akurat dan representatif, yaitu teknik sampling dan teknik preparasi sampel yang benar. Teknik sampling batu bara sendiri terdiri atas beberapa metode yang dapat dipilih menyesuaikan tergantung pada tujuan sampling, tingkat akurasi yang diinginkan, kondisi site, ataupun faktor ekonomis dan waktu.
Jumlah bobot dan top size hasil sampling umumnya masih berukuran terlalu besar untuk digunakan dalam analisis kimia maupun fisika batu bara, sehingga teknik preparasi sampel diperlukan. Teknik preparasinya meliputi reduced (pengecilan) dan divided (pembagian) agar diperoleh sampel yang siap untuk dianalisis. Teknik preparasi juga bertujuan untuk memperluas area permukaan sampel sehingga meningkatkan efisiensi pada reaksi kimia dan menghomogenisasi sampel sehingga memastikan hasil analisis bersifat representatif.
Tahapan Utama Dalam Preparasi Sampel Batu Bara
Berikut ini adalah tahapan utama dalam preparasi sampel batu bara diantaranya:
Tahap Pertama
Reduction (crushing) : Seperti namanya, teknik reduction (crushing) bertujuan untuk menghancurkan sampel menjadi ukuran yang lebih kecil. Alat preparasi crushing yang digunakan dapat dipilih sesuai ukuran top size dan ukuran output yang diinginkan. Beberapa contoh alat preparasi crushing yang umum digunakan diantaranya:
Jaw Crusher
Jaw Crusher
Alat penghancur ini terdiri atas 2 crushing jaws (rahang penghancur) yaitu moveable jaw dan fixed jaw. Prinsipnya berdasarkan gerakan bolak-balik dari moveable jaw yang digerakkan menekan dan menghancurkan batu atau bijih terhadap fixed jaw.
Jaw Crusher digunakan untuk mengurangi ukuran awal batu bara yang biasanya datang dalam ukuran besar dan tidak sesuai dengan persyaratan analisis. Proses ini membantu mempersiapkan sampel agar lebih sesuai untuk pengujian berikutnya.
Rekomendasi Jaw Crusher terbaik untuk anda :
Hammer Crusher
Hammer Crusher
Hammer Crusher dirancang untuk penghancuran yang cepat dan efisien dari material batubara, yang membantu mempersiapkan sampel dengan ukuran yang sesuai untuk analisis.
Hammer Crusher memiliki bagian yang disebut dengan “hammer blade” yang jumlahnya antara 2-4 buah dan dipasang memutar kemudian digerakkan dengan RPM tertentu sehingga sampel batuan atau bijih yang dimasukkan ke dalam alat akan terkena pukulan hammer sehingga terpecah menjadi ukuran yang lebih kecil.
Rekomendasi Hammer Crusher terbaik untuk anda :
Pulverizer
Pulverizer
Pulverizer lab-scale umumnya memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, sistemnya tertutup (selaed), prinsip penghancurannya berupa penggilingan dengan “Grinding Bowl” yang terdiri atas 3-4 buah. Pulverizer dirancang untuk menggiling material menjadi bubuk halus dengan cepat dan efisien. Ukuran output sampel hasil pulverizer umumnya mencapai 120-200 mesh sehingga cukup memenuhi persyaratan analisis di laboratorium uji.
Rekomendasi Pulverizer terbaik untuk anda :
Raymond Mill
Raymond Mill
Prinsip kerja Raymond Mill mirip dengan Hammer Mill namun memiliki jumlah Hammer Blade yang lebih banyak, biasanya sekitar 8-12 buah. Sama seperti Pulverizer, Raymond Mill juga termasuk secondary crusher sehingga penggunaannya biasanya untuk sampel yang telah dipreparasi terlebih dahulu oleh primary crusher. Sampel hasil output Raymond Mill ukurannya bisa mencapai 250-212 micron tergantung kebutuhan user.
Hasil penggilingan dengan Raymond Mill dapat digunakan dalam analisis proksimat untuk menentukan kadar air, volatile matter, fixed carbon, dan abu dalam sampel batubara.
Rekomendasi Raymond Mill terbaik untuk anda :
Tahap Kedua
Division (Pemisahan) & Mixing (Pencampuran) : Sample Division merupakan teknik preparasi sampel setelah “Reduction” dengan prinsip pengurangan bobot/massa sampel tanpa adanya perubahan ukuran partikel. Teknik ini menggunakan alat bernama “Sample Divider” yang bertujuan mendapatkan jumlah sampel yang sesuai dengan jenis analisis yang akan dilakukan.
Sample Divider
Sample Divider
Alat ini berfungsi untuk membagi sampel menjadi jumlah tertentu (umumnya terdapat 8 tempat sampel) melalui putaran pada rotasi tertentu bersamaan dengan proses homogenisasi sampel (pencampuran).
Sample Divider memastikan bahwa setiap bagian yang dihasilkan mewakili komposisi dan karakteristik keseluruhan sampel. Ini sangat penting untuk analisis yang akurat dan representatif.
Rekomendasi Sample Divider terbaik untuk anda :
Sieve Shaker
Sieve Shaker
Alat ini digunakan untuk memisahkan partikel-partikel padat dalam ukuran yang berbeda menggunakan ayakan atau saringan. Tujuan utamanya adalah untuk mengklasifikasikan dan memisahkan partikel berdasarkan ukuran mereka. Ayakan atau saringan yang digunakan memiliki lubang dengan ukuran yang berbeda-beda, sehingga partikel yang lebih besar daripada lubang ayakan tertahan di atas ayakan, sementara partikel yang lebih kecil melewati lubang dan terkumpul di bawah ayakan.
Keuntungan dari menggunakan Sieve Shaker adalah kemampuannya untuk mempercepat proses pemisahan partikel berdasarkan ukuran dibandingkan dengan metode manual. Gerakan bergetar yang terkontrol secara konsisten memungkinkan partikel untuk bergerak lebih efektif melalui ayakan, menghasilkan hasil yang lebih cepat dan efisien.
Rekomendasi Sieve Shaker terbaik untuk anda :
Tahap Ketiga
Drying (Pengeringan) : Tahap pengeringan (drying) dalam preparasi batu bara merupakan langkah penting dalam mempersiapkan sampel sebelum dilakukan analisis lebih lanjut. Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan kadar air dari sampel batu bara agar hasil analisis yang dihasilkan akurat dan mewakili kondisi sesungguhnya. Pengeringan bisa menggunakan oven pengering (drying oven) telah dipanaskan pada suhu yang ditentukan sesuai dengan metode atau standar yang diikuti.
Drying Oven ASTM
Drying Oven ASTM
ASTM Drying Oven yang juga dikenal sebagai drying sheed atau oven pengering ASTM, adalah alat yang umum digunakan dalam preparasi batu bara untuk mengeringkan sampel batu bara sebelum dilakukan analisis lebih lanjut.
Pengeringan dengan ASTM Drying Oven membantu menghilangkan kelembaban dari sampel batu bara, memastikan bahwa analisis berikutnya didasarkan pada berat dan komposisi yang akurat.
Rekomendasi ASTM Drying Oven terbaik untuk anda :
Preparasi sampel batu bara untuk uji kualitas di laboratorium adalah tahapan penting dalam memastikan batu bara siap digunakan dengan efisien dan aman. Langkah-langkah teliti dalam tahapan ini akan membantu mendapatkan data yang akurat dan dapat diandalkan, serta memastikan bahwa potensi energi batu bara dapat dimanfaatkan secara optimal.